google.com, pub-5131649008171023, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Connect with us

Suara Difabel Mandiri (SDM)

PROBLEMATIKA DISABILITAS NETRA DI MASA PANDEMI CORONA

Artikel

PROBLEMATIKA DISABILITAS NETRA DI MASA PANDEMI CORONA

Bergerak bebas merupakan  hak semua manusia, namun sayangnya di masa pandemi COVID 19 seperti sekarang ini ada suatu kelompok disabilitas yang sangat kesulitan dalam melakukan kegiatan mobilitas kesehariannya, kelompok yang terdampak kesulitan dalam melakukan mobilitas di masa COVID 19 tersebut adalah kelompok disabilitas netra. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa disabilitas netra merupakan individu yang mengalami hambatan disektor penglihatan, keterbatasan penglihatan yang mereka alami sedikit banyak menyebabkan munculnya problematika yang takterelakkan, pasalnya dengan keterbatasan penglihatan yang mereka miliki, otomatis segala aktifitas yang biasa orang non disabilitas lakukan secara visual, mayoritas akan digantikan oleh para disablitas netra menggunakan sentuhan atau rabaan, hal ini tentu saja secara tidak disadari akan meningkatkan kontak fisik, yang mustinya di masa sekarang ini kontak fisik harusnya semakin dihindari.

Mulai dari berjalan yang harus memegang tongkat, mengenali lingkungan sekitar dengan cara meraba-raba, bahkan mencari suatu benda yang terjatuh di sebelah kursi duduknya mereka tetap mengandalkan perabaannya untuk menemukan benda tersebut. Jadi bayangkan seberapa banyak kuman dan firus yang dapat menempel pada tangan-tangan mereka? Tak cukup sampai di situ, tongkat yang digunakan sebagai allat bantu utama bagi para disabilitas netra juga berpotensi bersarangnya kuman dan firus, karena kita tidak pernah tahu ketika seorang tunanetra berpergian tongkat yang digunakannya bisa mengetuk-ngetuk di tempat yang tidak pernah diperkirakan. Hal yang demikian semakin diperparah dengan tingkat kesadaran kebersihan yang mmasih rendah dikalangan kelompok disabilitas netra, acuh tak acuh dan tidak begitu memperdulikan perihal kebersihan tongkat rasanya telah menjadi hal yang biasa, padahal seyogjanya di masa pandemi COVID 19 seperti ini kesadaran terhadap  kebersihan dan kesehatan mustinya mulai ditingkatkan.

Tak bisa dipungkiri juga pekerjaan disabilitas netra yang mayoritas sebagai terapi massage atau tukang pijat kini terancam gulung tikar, ssehingga membuat status ekonomi yang sebelumnya sudah di bawah rata-rata kini makin terpuruk kondisinya. Pendapatan-pendapatan yang dulunya sehari cukup unntuk makan layak, di massa COVID 19 ini sangat menurun jumlahnya, bahkan tak sedikit disabilitas netra yang tinggal di daerah perkotaan sampai terpaksa turun ke jalan guna memenuhi perekonomian yang masih belum tercukupi. Pembatasan-pembatasan wilayah yang diikuti pula dengan pembatasan waktu jam oprasional usaha, rasanya makin memperkeruh keadaan yang didapat oleh para disabilitas netra yang bekerja sebagai terapi massage. Tapi teramat sulit memang jika membayangkan menjadi pemerintah yang harus menangani problematika rakyat yang sangat beragam kebutuhannya, karena sebab itu peraturan yang dibuat selalu harus didasari oleh kebijaksanaan.

Oleh: Rizky Ramadhani

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Artikel

To Top