SuaradifabelJombang. org 24/09/2020. Cara yang cukup unik dilakukan oleh Suara Difabel Mandiri (SDM) Jombang dalam menjaga ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19. Bukan membagikan sembako atau bahan pangan lainnya, namun membagikan bibit sayuran seperti cabe, terong dan tomat, .
Sebanyak 1000 bibit sayuran
dibagikan ke berbagai masyarakat seperti tukang becak dan difabel yang ada di
Jombang. SDM juga bekerjasama dengan SLB Muhamamdiyah dan SLB Hardika Bakti
Peterongan dalam program Difabel Tangguh
ini selama bulan Ramadhan 2020
“4 Bulan lalu kita membagikan lebih dari 1000 bibit, dan saat ini
sudah banyak terlihat hasilnya “ Ucap Muhamamd Khanafi, kordinator program Difabel Tangguh
Bibit yang dibagikan SDM
merupakan kebutuhan pokok dimasyarakat. Dengan adanya program ini, diharapkan
mempunyai ketahanan pangan yang cukup di masa –masa sulit seperti ini
“Food security/ ketahanan pangan merupakan hal yang sangat
penting sekali, dengan memanfaatkan lahan disekitar kita. Kita bisa bertahan
dimasa pandemic covid-19” kata Achmad Fathul Iman,
Direktur Suara Difabel Mandiri.
Bu Isti Fatmawati (37), Kepala sekolah SLB Muhamamdiyah Jombang merasa senang degan program ini. Hal ini sejalan dengan program SLB Muhamamdiyah menjadikan siswa difabel yang mandiri dan terampil.
Tidak hanya ketahanan pangan saja yang diajarkan. pembagian bibit sayuran ini juga bagian dari terapi anak anak berkebutuhan khusus agar mereka melakukan kegiatan yang fokus dimasa pandemik seperti ini. sebagai contoh Dwi Yunior, siswa SMALB Muhamamdiyah yang sangat senang sekali merawat tanamanya “saya senang bisa merawat tomat, terong dan cabe, korona bikin bosan dengan merawat tanaman saya suka” ucap Dwi,
“Setiap anak wajib merawat
dan melaporkan perkembangan bibit yang siswa dapatkan, sudah banyak yang panen
sekarang. Program ini melatih anak mandiri dan sejalan dengan pelajaran sekolah
yakni KMDM (Kecil Menanam Dewasa Memanen”. Ucap Bu Isti, Kepala sekolah SLB
terbaik Kab Jombang 2019.
Menurut dia, founder Rumah
Difabel sedari awal sudah mengajari untuk berkebun. Hasilnya untuk dinikmati
sesama anggota komunitas dan masyarakat sekitar yang berminat.
“Kita punya kebun, ada
sayur, buah, toga, dan ini ada tambahan singkong mentega, semoga bermanfaat dan
bisa dinikmati hasilnya,” kata Menik.