Membangun Demokrasi Melalui Kolaborasi dan Inovasi, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Gelar Festival

Suara Difabel Mandiri, JOMBANG – Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) menggelar festival di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Sabtu (5/8/2023). 

Acara berlangsung sangat meriah. Acara diramaikan dengan bazar UMKM dan berbagai penampilan dari pelajar dan organisasi. . 

Presidium Forum Masyarakat Madani Jombang (FMMJ) Fifi Ekawati mengatakan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) sebagai representasi perwakilan masyarakat sipil secara historis berkontribusi besar memajukan iklim demokrasi pascareformasi, bagaimana keterbukan partisipasi masyarakat dan kebebasan berpendapat, politik, dan pers. 

Fifi mengatakan, demokrasi memiliki tiga pilar yakni pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Artinya, untuk mewujudkan demokrasi rakyat perlu dukungan semua pihak. “Dalam hal ini antara OMS dan pemerintah bukan lagi menjadi kompetitor, keduanya harus bersinergi,” ucapnya.

Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu) No.2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Permendagri No.33/2012 negara harus menumbuhkan lingkungan (enabling environment) yang kondusif bagi OMS. 

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2017 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah menjadi payung hukum yang mengamanatkan partisipasi masyarakat baik perseorangan, kelompok masyarakat, atau organisasi masyarakat sipil sehingga proses pembentukan kebijakan daerah berperspektif responsif terhadap kebutuhan masyarakat. 

“Dalam regulasi tersebut telah diatur bahwa partisipasi masyarakat dapat dilakukan melalui konsultasi publik, penyampaian aspirasi, rapat dengar pendapat umum, kunjungan kerja, sosialisasi, lokakarya atau diskusi,” katanya.

Dalam pasal 2 Peraturan Pemerintah tersebut dijelaskan, masyarakat berhak memberikan masukan baik lisan maupun tertulis dalam penyusunan peraturan dan kebijakan daerah yang sebelumnya telah diatur dalam Permendagri Nomor 80 tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah. 

Keterlibatan masyarakat dalam menyalurkan aspirasi dan kepentingan harus bermakna dan terbuka artinya bukan sebatas formalitas apalagi bersifat elitis hanya melibatkan sekelompok pihak agar kebijakan yang disusun bukan malah merugikan masyarakat. 

“Dalam hal ini antara pemerintah daerah dan OMS senantiasa membangun sinergitas agar mencapai tujuan pembangunan daerah yang benar-benar merepresentasikan kepentingan masyarakat,” ujarnya. 

Sementara itu, Achmad Fathul Iman ketua panita yang juga sebagai Ketua Suara Difabel Mandiri (SDM) mengatakan pentingnya peran OMS dalam mencapai pembangunan demokrasi di Kabupaten Jombang, maka Forum Masyarakat Madani Jombang (FMMJ) berinisiatif menyelenggarakan festival OMS untuk mempromosikan inovasi dan pembelajaran tentang kontribusi OMS dalam pembangunan dan proses demokrasi di tingkat kabupaten/kota. 

“Promosi ini penting untuk meningkatkan publikasi kapasitas dan kapabilitas OMS serta mendorong semua pihak untuk berkolaborasi dengan OMS,” terangnya. 

Mengambil tema “Orang Muda dan OMS untuk Demokrasi” memiliki tujuan untuk menjaring komunikasi antar jaringan OMS, mengenalkan OMS di Jombang kepada kelompok orang muda, meningkatkan kesadaran pemilih usia muda terhadap pemilu dan demokrasi, dan mempromosikan kemandirian ekonomi kreatif. Selain itu mengikis anggapan negatif terhadap OMS. Berdasarkan data KPUD Jombang terdapat 52% Pemilih milenial yang ada di Jombang dan untuk tingkat nasional hamper 60% pemilih 2024 adalah milenial.

Rangkaian kegiatan Festival OMS antara lain: pameran inovasi OMS, pameran UMKM, talkshow, dan lomba dance jingle pemilu 2024. 

Pameran Inovasi OMS ini bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat luas tentang kerja-kerja OMS selama ini, baik yang sifatnya kerja advokasi maupun kerja pemberdayaan masyarakat. OMS yang akan terlibat adalah OMS yang selama ini bekerja riil untuk masyarakat, OMS yang kinerjanya jelas, mempunyai program yang terukur dan mempunyai kepercayaan publik. 

“Pameran UMKM yang turut serta dalam festival ini adalah UMKM yang bermitra dengan sejumlah organisasi UMKM yang terdapat di Kabupaten Jombang dan UMKM dari difabel dan komunitas dampingan OMS,” paparnya. 

Adapun kegiatan talkshow mengangkat topik  “Membangun Kepercayaan Pemilih Usia Muda terhadap Pemilu” momentum menyambut tahun politik dengan target audience adalah masyarakat dengan kategori usia muda dan pemilih pemula. 

Dalam sesi ini, kolaborasi dan dukungan pemerintah daerah Jombang Bupati Jombang melalui keterlibatan Bupati menjadi keynote speaker, sedangkan narasumber takshow dari KPU, Bakesbangpol, dan FMMJ. 

Festival OMS yang diselenggarakan pada 5 Agustus 2023 bertempat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang diharapkan bukan sekedar selebrasi dan seremonial. Dalam Festival OMS ini FMMJ mendorong adanya: Pelibatan OMS dalam mendukung Pembangunan di Kabupaten Jombang secara partisipatif oleh Pemerintah Daerah Antar jaringan OMS saling membangun komunikasi dan memfasilitasi pertukaran ide dan pengalaman OMS di Jombang senantiasa meningkatkan kesadaran pemilih usia muda terhadap pentingnya pemilihan umum dan peran aktif dalam demokrasi agar memahami pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi. Sektor swasta mendukung kerja-kerja OMS dalam pembangunan daerah. 

Dalam kegiatan ini juga didukung oleh berbagai elemen dan lembaga diantaranya Afco Group, Pentol Nusantara, KPU Jombang, dan lembaga lainnya. 

M. Zaenal Fanani Perwakilan dari Manajemen Afco Group mengaku bangga bisa menjadi bagian dari event yang sangat luar biasa ini. 

“Alhamdulillah, event ini sangat bagus dan mengedukasi bagi para pelajar dan masyarakat untuk melek politik,” ungkapnya. 

Pihaknya berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya. “Semua kegiatan yang bernilai kemanfaatan bagi orang lain, saya menyakini akan bernilai palaha juga bagi kita semua. Semoga sukses selalu untuk kita semua,” ucapnya. (*)